06 November 2008

lavalette

lorong yang memanjang dan berbelok ke kiri pada ujungnya,adalah putaran hari yang kemarin hingga saat ini,masih kita telaah dan cerna makna dan warnanya.
seperti esok yang kita tak mampu membaca ataupun menggambar dengan pastinya tentang jejak yang musti tercetak,kemarin juga kita tak seperti menunjukkan kebisaan menangkap segala yang diperuntukan bagi kita dengan semua kekuatan.

mungkin dengan begini sang empunya kita hendak mengajak kita menari dan melenggangkan nafas sejenak,agar kita mau berpikir tentang sebuah kesetiaan bagi pembeban hati kita yang pernah kita letakkan pada tepi jalanan yang berbatu dan berlubang di sisi kiri kaki kita.

malam berlari beringsut dengan hanya memakai kedua jari tangannya,serta pagi berpindah cuma menggunakan nafas dalamnya...
adalah kita yang semoga mampu menuai makna,ditengahnya.

ketika,kita tersadar
harus merebut esok,meskipun peluh yang keluar bukan lagi asin dan kuning,melainkan asin tapi merah..

seberapa keras kita mampu berjalan...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar