11 September 2008

YANG TERSIMPAN

perhentian kereta senja adalah,
jalan panjang tanpa
tepian yang berujung pada batasnya,
ketika
aku bukan lagi peniup peluit kereta terakhirmu,
pada senja kemarin....

pada bebatuannya yang berserakan di dinginnya
tanah basah ini,
engkau mencoba menulis janji
sembari kau robek hatiku yang hanya satu2nya
yang
kemarin kau rebahkan pada
permadani biru dan ungu..

yang tersimpan pada jejak perhentian ini,
adalah sebuah warna yang
pasti bukan milik kita lagi
ataupun kepunyaan esok kita lagi,
melainkan
sebuah pelangi yang bersandar
pada langit keluasan sang yusuf
dan
bertumbuh bagi kemilikan yang lapang tentang rentang depan
yang maha luas..

lalu
yang tersimpan bagi kita adalah,
sebuah cawan,
yang tak lagi lurus pada pinggirnya,
meski masih
mampu menampung
air mata dan keringat kita,
saat meniti esok...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar